Monday, October 8, 2007

Honesty vs. Hypocrisy

This post below has been posted before in my own space. But I want to share the points of it with you guys… hopefully it might help at some stage… =P I want to apologize for some offensive terms that I used in this post because when I wrote it, I was temporarily insane… x)

***
22 September 2007

I don’t know why, but I just really want to write a bit about honesty and being honest.

For me, honesty is the moral uprightness of being sincere and truthful. And there’s nothing wrong about being honest, or perhaps there is?

Yesterday one of my friends sent me a message and told me that one of his teachers had mocked him and teased him off with words. I knew how it felt like to be teased and mocked by someone who supposed to encourage you but act the other way around. But then late at night, I was thinking about it and tried to see it from the other perspective, considering about the conditions and situations, and then I thought, “Maybe what the teacher had said was true. Or maybe she was just trying to be honest.”

I mean, why should you say a good thing about something which is not good? Doesn’t that mean that you’re being a hypocrite? For me, it is important to be realistic rather than having an insincere respect of something. It’s like indirectly lying to yourself and others because you talk and behave differently. Well, I know that sometimes it’s just really hard to be honest, isn’t it? Most people would misinterpret the words that you used to express your thoughts about them. Why? Simply because some people have a really narrow way of thinking that they can only absorb everything directly without seeing it from different perspectives first. And it’s so funny that those people are demanding truthful words from others but actually indirectly asking others to be a hypocrite because they cannot accept the reality that honesty does offer them. Having said that, who’s the hypocrite here?

Talking about honesty and hypocrisy, the same happens with being modest and too modest.

Having a modest characteristic is good, but being too modest, it sucks man! From my view, being too modest is like you’re demanding to be praised. It also means that you often consider things from its bad side. Seriously, it shows that you have some kind like a big hole in you personality straight away. It’s like you want others to look at you as a pathetic and hopeless person. Why don’t you behave like any other normal person that you admit your talents and be grateful of what you have or had, and not showing off something by acting desperately humble so others would praise you? Why you have to envy others’ achievements or life conditions that theirs are way better that yours? I mean, honestly, appreciate your life, or life will not appreciate you. I got so fed up with those kinds of things since one of my friends always does that every single day. And you told me that you know something about life? Oh come on, grow up. You’re just pretending that you know it, but in fact, you know absolutely nothing about it. It becomes like a cycle that controls your life. The more you think negatively, the more you’re trapped in that cycle. Perhaps you may not realize it that you’re pulling yourself away from the good things. Well, maybe it’s just the consequence of being too-modest I suppose?

Excuse me; you cannot harvest strawberries when you’ve planted wheat, right?

Moral of the post: if you behave positively, be optimistic, and appreciate your life, all of the good things will come to you automatically. No questions asked.
any comment guys? =P

Sunday, October 7, 2007

ik ben (g)een Recisian

Dag iedereen,

I've tried to post it in English, but my Dutch has already ruined my English. wakaka... The words just don't show up. so, i'm just going to post it in Indonesisch.

Alle, kisah gue jadi begini..

dulu pas gue masih belom sadar gue ini sapa, *nama gue sapa, pribadi gue seperti apa, bakat gue seperti apa, dll, dsb.* alias masih balita gituh. nyokap gue daftarin gue ke TK Recis ato apa lah namanya dulu gue kaga ikut campur. wakaka... Hari2 di TK gue dah kaga inget, tapi yang pasti dulu bestfriend gue itu namanyaArdelia Ganadi *yang sama2 dari TK mpe SMA di Recis, kalo ada uni-nya maw masuk juga ga lo del?*. Ekskul pertama gue yang bener2 menarik *echt spannend en echt plezant* itu nari. wakaka...

trus masuk SD, gue masih diantar jemput sama nyokap gue dengan mobil starlet putihnya yang dikenal oleh semua satpam di Recis, jadi untung juga karena tiap gue nanya ke mereka "pak, mami udah nyampe belom?" trus mereka bisa jawab "ooh, di belakang neng" ato "belum liat tuh neng". bener2 menyenangkan jadi gampang nyari mami, wekeke... *makasih pak satpam* lalu mulai taun pertama di SD, gue bertemu dengan 1 orang menakjubkan yang namanya Althea. ini orang bener2 sahabat sekaligus rival langsung gue. soale dari kelas 1 SD mpe kelas 6 SD kita saingan sampe akhirnya gue mengalah : ok, lo emang lebih pinter dari gue. wakaka.... bayangin aja ntu begimana dari kelas 1A, 2A, 3A, 4A, 5A, 6A sekelas terus dan kami berdua selalu jadi murid kesayangan guru2. wakakkaa... *bangga*

masalah pas masih SD : gue dan Althea emang jadi murid kesayangan guru2, tapi gue bukan jadi teman kesayangan teman2. wakaka... di SD itu 6 taon, banyak musuh yang gue bikin kayaknya. khikhikhi... maaf ya. mulai dari sahabat gue sendiri : Diana Hartono dan keluarganya. trus akhirnya juga kayaknya berantem deh sama lo, del, trus berantem juga sama Rini Yulianti, trus ada lagi gituh kayaknya. banyak de. pokoknya gue di SD ini bener2 bukan tipikal orang yang disukai oleh semua orang. wakakka... *rese gitu lah* sebenernya bego juga sih gue, karena gue mau gituh cari musuh, tapi bis gimana dong, waktu ntu gue belom sadar sama diri gue ndiri si. jadi maaf yah teman2!

masuklah gue ke SMP. di SMP sifat gue yang "brengsek, sok ngatur, berasa paling jago, dll, dll" masih menyertai. jadi di taun pertama gue punya sahabat2 yang namanya Rama Sudibyo, Elisabeth *moffats*,Priscilla *Pristo* Budihardjo, Rini Yulianti *again*, dan Angeline *tuyul* tapi toch, tetep berantem lagi di akhir taon. wakaka... yang sebenernya gue sampe sekarang menyesal sekali nggak bisa kenal mereka n sahabatan sama mereka sampe kini. Karena mereka ini bener2 orang2 yang baik dan mereka tuh selalu support satu sama lain just like a TRUE BESTFRIENDS. oh ya, gue juga ada 2 sahabat waktu ntu namanya Yoana *YoPa* Paula dan Stephanie *Anie* Amanda Bintoro. Itu juga akhirnya pas SMA dah ga pernah deket lagi, cuma mungkin interest nya berbeda ato bagaimana. tapi thanks yah, udah pernah masuk dalam hidup gue. wekekkee...

lalu... taun kedua SMP, image gue dah jelek sekali deh sebenernya waktu ntu kayaknya. tapi berhubung gue dapet kelas yang asyik, dan agak2 gituh bersama dengan anggota2 geng yang mereka namakan THE CANTEENERS gue secara tidak langsung juga terbentuk jadi orang yang mungkin asyik tapi brengsek gituh. wakaka... *gataw itu jadi makin parah ato ga*. naah, sahabat gue pas waktu ntu namanya Chaterine Tanuwidjaja yang sampe sekarang masih keep in touch sekalipun udah nggak pernah ketemu lagi. We're just growing to be different people. tapi gue masih bener2 seneng karena kita masih bisa nyambung sekalipun pergaulan dia dan gue udah ga sama lagi.

lalu akhir taun ketiga, saat di mana gue bertemu dengan sahabat2 gue sebenarnya. Sabina *PIPIT* Satriyani Puspita, Aristyo Rahardiyan, Gerry Gunawan Saputra, dan Khanti *ACONG* Paramitha. WOW, they're just UNBELIEVABLE! bahwa gue yang NERD bisa bertemu dan berkawan dengan mereka dari dulu sampe sekarang, itu gue sebenernya ga habis pikir. Dari situ gue ngerti apa kata persahabatan sebenernya. Lo ga perlu jadi orang yang populer ato sok ngerokok ato sok2 jago ato sok2 nakal ato sok2 lainnya *kan kalo kita gituh anehnya semakin nakal kita pikir itu semakin keren* tapi tanpa jadi begitupun lo bisa sadar siapa sahabat lo sebenernya. sahabat yang nggak cuma seneng2, tapi juga selalu support satu sama lain. yang gue berasa lucu sih, pas SMA kita semua pisah, pipit ke sanur, tyo ke cc, acong ke SMUKI, gue tetep di recis, geri ke sekolah atlet; dan sekarang kita semua lebih PISAH lagi ke lain negara semua pipit ke Taiwan, tyo ke Ausi, Geri ke Denmark, gue ke Belgi, dan acong tetep di Indo. tapi rasanya sekalipun kita jauh, kita tetep deket di otak dan hati, dan gue yakin nanti pas kita semua pulang pasti bisa ketemu dan kumpul lagi bareng2.

Lalu... masuklah ke masa SMA, dengan image jelek yang gue bawa gara2 YEARBOOK sampah. maaf ya teman2 kalo yearbook dulu jelek dan nggak mutu, gue dah berusaha semaksimal mungkin buat menerbitkan buku itu sendiri dengan Devina *Depi*. kita nyari sponsor bareng tapi yah begitu itu... panitia yang lain....... *rasanya pengen nangis de*

di taun pertama gue di SMA, sangat2 kelabu deh.. di saat gue mau masuk suatu grup tapi dibudakin, kalo ada tugas gue dsuruh kerjain sendirian dll dll dan akhirnya gue enek dan berenti n sekarang gue benci banget ma grup itu. wakakaka... ITU GUE GA PERNAH MENYESAL untuk keluar n berenti dibudakin. gue bener2 bersyukur sekali bahwa gue nggak terbawa2 ke dalam grup itu dan jadi orang yang mungkin tidak berguna. soalnya dengan keluar dari grup itu gue bisa dapet temen yang bener2 temen. Fiona *Ona* Gunawan, Rafaela *Rafa* Jessica, Gisela *Tink2* Nishia, Jessica *Jebok* Ariawan, Monica *QK* Claudya, Irene *Iren* Marcella, Lavena *Deph* Esperanza, dan lagi2 Yoana *YoPa* Paula. gue bener2 berterima kasih banget sama mereka, di dalam pertemenan kita banyak konflik2 yang itu sendiri juga ga lepas dari ke-brengsek-an gue. wekekkee... gue rasanya jadi orang kok brengsek bener ya?

dan akhirnya di kelas 3 SMA, gue punya SEJUTA teman2 yang najis najis baiknya... dan SEJUTA sahabat2 yang najis najis kompaknya. gila... 3B!!!!! gue bener2 bangga sama mereka. gila2... dan yang pasti ga lupa juga bahwa gue punya 2 orang sahabat yang bener2 mengerti gue... Daniel *Niel* dan Fabian *VB* Sulaiman. mereka ini orang2 yang bener2 deket di hati gue. khikhikhi... untung di akhir taun gue di Recis, gue bisa mengenang banyak kejadian menakjubkan dan bukan kejadian2 brengsek macem berantem dan bermusuhan ato apa lah...

hmph, sekarang gue dah di Belgi dan gue bener2 kangen sama mereka semua. sama temen2 gue yang pernah mengisi kehidupan gue. kita ini tumbuh sekarang di lingkungan yang berbeda, ga akan heran kalo jalan pemikiran kita udah nggak sama.

berantem ato rusuh karena perbedaan jalan pikiran itu biasa...

yang luar biasa itu kalo ......
dengan jalan pikiran yang berbeda, kita masih bisa bersatu dan bisa menamakan diri kita "Teman" dan masih bisa kumpul dan saling sayang
gue yang sekarang udah berubah sekalipun sisa2 jalan pemikiran anak SMA kelas 3 masih belom seutuhnya hilang. sekalipun apa yang gue liat di sini nggak bisa kalian liat, dan apa yang kalian liat di ujung dunia mana nggak bisa gue liat, gue harap kita sebagai alumni 2007 recis masih bisa menyebut diri kita ini sebagai ANGKATAN 2007 yang nggak cuma berarti kita lulus di taun itu, tapi juga kita utuh sebagai suatu angkatan..
Ad veritatem, Per caritatem...
gudlak buat semuanya... dalam studi, dalam masalah hidup, dalam cinta, dll dll...
groetjes en kusjes van Belgie,
dina budiarto


PS : jadi, ini hanya kisah di masa lalu, kalo ada yang tersinggung mohon maaf yah, ini hanya kisah masa lalu.. ;)